TATA PERAYAAN SABDA
HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
TAHUN A,B DAN C
1. PERSIAPAN (berdiri)
Para
petugas hendaknya mempersiapkan diri disakristi atau ruang khusus. Sebelum
perarakan, pemimpin atau pemandu ibadat memimpin doa bersama peserta perarakan.
Ketika hendak memulai perarakan, pemimpin atau pemandu berkata " PENOLONG
KITA IALAH TUHAN ", yang lain menjawab " YANG MENJADIKAN LANGIT DAN
BUMI ".
2. PERARAKAN MASUK (berdiri)
Urutan
perarakan masuk: Para pelayan, kemudian diikuti oleh pemimpin / pemandu ibadat.
Setelah tiba didepan altar, para petugas membungkuk khidmat atau berlutut
apabila ada sakramen Mahakudus, kemudian pergi ke tempat duduknya masing-masing
3. LAGU PEMBUKAAN (berdiri)
Lagu
pembukaan digunakan untuk membuka ibadat, mempersatukan umat, menyambut tema
ibadat, dan mengiring masuknya petugas, Pemimpin / pemandu Ibadat. Hendaknya
lagu dinyayikan bersama-sama
4. TANDA SALIB (berdiri)
Pemandu/Pengantar
(P1) dari tempat duduknya menandai diri dengan tanda salib; demikian juga umat,
sambil berkata/bernyayi:
P1: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
5. SALAM PEMBUKA (berdiri)
Pemandu/Pengantar
(P1) mengucapkan/menyayikan salam berikut dengan tangan tertutup:
P1: Semoga kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita….
U : Sekarang dan
Selama-lamanya
6. KATA PEMBUKA (berdiri)
P2:
Saudara-saudari terkasih. Pada hari ini Kita diundang untuk merayakan
misteri tubuh dan darah Kristus. Dalam perjamuan Malam Terakhir, Yesus bersabda:
Lakukanlah ini untuk mengenangkan daku.” ini merupakan undangan dari Yesus agar
kita merayakan ekaristi. Itulah wasiat yang kita terima dari Yesus, Sebab di
dalamnya, dia berkenan membagikan hidupnya, yaitu tubuh dan darahnya kepada
kitab. Tubuh dan darahnya itu kini dalam perayaan ekaristi dilambangkan dalam
rupa roti dan anggur. Pada hari ini kita tidak dapat merayakan ekaristi, namun
dalam perayaan Sabda ini kita bersatu dalam roh dengan Jemaat separoki dan sekeuskupan
yang hari ini merayakan ekaristi. Kita pun hendaknya selalu merindukan
persatuan dengan tubuh dan darah Kristus dalam ekaristi. Bersama dengan Allah
yang berkenan hadir dalam perayaan Sabda ini, marilah kita mempersiapkan diri
sejenak dalam keheningan.
7. DOA TOBAT (berdiri)
Sesudah
kata pembuka, (P1) mengajak umat untuk menyesali, dan mengakui dosa dengan
salah satu dengan rumusan berikut ini:
P1: Saudara saudari, dihadapan Tuhan yang kini hadir
ditengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun
atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan dia dan layak
merayakan sabda penyelamatannya.
Hening
Sejenak
P1: Saya mengaku……………
U : Kepada Allah
yang maha kuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan
pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian.
Sambil
menepuk dada 3 X mengucapkan:
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab
itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
Dengan
tangan terkatup P1 memohonkan absolusi dengan berkata:
P1: Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga
la menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai
sejahtera kepada kita.
U : Amin.
8. TUHAN KASIHANILAH KAMI (berlutut/berdiri)
(Diucapkan atau Dinyayikan) berikut dinyayikan
dapat diambil dari buku Madah bakti No. 177 s/d 191
9. MADAH KEMULIAAN (berdiri)
Madah
kemuliaan diucapkan atau dilagukan sesuai dengan ibadat dan tingkatan perayaan,
yang diawali oleh (P1) atau seorang solis. (Masa Adven dan Prapaskah Tidak
diucapkan/dinyayikan)
Apabila
tuhan kasihanilah dinyayikan, maka madah kemuliaan dinyayikan sebagai berikut:
P1: Kemuliaan kepada Allah di surga....
Dapat diambil dari buku Madah bakti No. 192 s/d 207
10. DOA PEMBUKAAN (berdiri)
Tangan P1
terkatub
P1: Marilah berdoa...
Ya Allah Bapa kami, Yesus putramu adalah Imam Sejati yang melebihi
melkisedek karena tubuh dan darahnya sendiri yang dikurbankannya demi
keselamatan umat manusia. Bantulah kami, supaya dengan merayakan sakramen yang
mengagumkan ini, hidup kamipun pantas menjadi kurban yang berkenan kepadamu. Dengan
pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Allah
bapak, dalam kesatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin...
11. AJAKAN (berdiri)
Sebelum
Lektor dan P2 menbaca bacaan, P1 atau salah seorang penyayi membawakan lagu
berikut dan dilanjutkan oleh seluruh umat
P1: 3 ... 12
3'/
Bersabdalah, ya....Tu
han.
U : 1 ... 6.
1 21
1'//
Hamba-Mu men de-ngar-kan.
P1: 3 ... 12 3'/
Datanglah,
Roh....Ku dus.
U : 1 ... 6.
1 21 1'//
Penuhilah ha-
ti u mat-Mu
P1: 3 ... 12
3'/
Engkau hadir di
sini, ya Al lah
U : 1 ... 6.
1 21 1'//
Engkau hadir
di te ngah ka- mi
12. BACAAN PERTAMA (duduk)
Hendaknya
lektor maju menuju depan altar, kemudian menunduk penuh khidmat atau berlutut
apabila ada sakramen Mahakudus, kemudian berjalan menuju mimbar
Bacaan dari Kitab Kejadian Kej.
14:18-20
Melkisedek, raja Salem, membawa
roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
Lalu ia memberkati Abram, katanya:
"Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit
dan bumi,
dan terpujilah Allah Yang
Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram
memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U
: Syukur Kepada Allah
13. MAZMUR TANGGAPAN / LAGU ANTAR BACAAN (duduk)
Pemazmur
menyayikan atau mengucapkan mazmur sambil berdiri pada mimbar atau ditempat
yang pantas
Mazmur Tanggapan >> Lihat Di Buku Ibadat
Atau boleh
diganti dengan lagu antar bacaan
14. ALLELUYA / BAIT PENGANTAR INJIL (berdiri)
P2 menuju
mimbar diiringi oleh pelayan-pelayan dengan membawa lilin menyala yang diambil
dari sakristi. Kemudian P2 mennyayikan Alleluya / Bait Pengantar Injil. Rerfren
Alleluya dapat dilihat di buku; MB no. 867 – 964 / Refren BPI masa prapaskah;
MB no. 965 – 966
P2 : Alleluya
U : Alleluya
P2 : Akulah roti hidup yang telah Turun Dari Surga. Siapa
saja yang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya dan roti yang kuberikan
itu ialah dagingku, yang akan kuberikan untuk hidup dunia.
U : Alleluya
15. BACAAN INJIL (berdiri)
Bacaan
Injil dibacakan oleh P2. Pada saat mengajak umat, Tangan P2 terkatup
P2: Marilah kita
bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas Luk.
9:11b-17
Sekali peristiwa Yesus berbicara
kepada orang banyak tentang kerajaan Allah, dan Ia menyembuhkan orang-orang
yang memerlukan penyembuhan. Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas
murid kepada Yesus, dan berkata: "Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya
mereka pergi ke desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat
penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi."
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka
makan!" Mereka menjawab: "Yang ada pada kami tidak lebih dari pada
lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua
orang banyak ini." Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Suruhlah mereka duduk
berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok." Murid-murid
melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Yesus mengambil lima
roti dan dua ikan itu, lalu menengadah ke langit dan mengucap berkat, kemudian
membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya
dibagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai
kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak
duabelas bakul.
P2: Demikianlah Injil Tuhan.
U
: Terpujilah Kristus
16. HOMILI / KHOTBAH (duduk)
Homili
disampaikan oleh P2
Lukas
menghubungkan peristiwa Yesus memberi makan lima ribu orang itu dengan
pengutusan kedua belas murid untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan
orang sakit (Luk 9:2) dengan berbekal "tenaga" dan "kuasa"
yang diberikan Yesus untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan
penyakit (ayat 1). Dan hanya bekal inilah yang membuat pemberitaan dan tindakan
mereka berhasil. Jadi bukan ketrampilan dan penampilan mereka sendiri..
Pengutusan serupa juga diceritakan Matius dan Markus (Mat 10:5-15 dan Mrk
6:7-13), namun mereka tidak langsung menghubungkannya dengan pemberian makan
lima ribu orang seperti Lukas.
Kaitan erat itu
terlihat di dalam Luk 9:11b. Dikatakan Yesus membicarakan Kerajaan Allah bagi
orang banyak sambil menyembuhkan mereka yang butuh disembuhkan. Itulah dua
perkara yang ditugaskannya kepada dua belas orang muridnya dalam Luk 9:2. Dalam
Luk 9:10 disebutkan bahwa murid-murid tadi baru kembali keliling dan
menceritakan kepada Yesus bagaimana mereka telah menjalankan pengutusan tadi.
Yesus membawa mereka ke Betsaida untuk menyendiri, tentunya untuk bersama-sama
mendalami pengalaman tadi. Tetapi orang banyak yang sudah mendengar, melihat,
dan mengalami yang dilakukan para murid tadi tetap mengikuti. Mereka mau
mendekat ke sumber "tenaga" dan "kuasa" yang telah mereka
alami, yakni Guru para murid tadi. Dan inilah yang terjadi.
Orang banyak
datang berkerumun. Mereka tahu kesempatan ini langka. Berbagai orang
"pintar" berhimpun di satu tempat. Penyembuh-penyembuh hebat sedang
berkumpul di sekitar Guru mereka. Dari padanyalah terpancar "dynamis"
dan "eksousia", tenaga dan kuasa, yang telah menyingkirkan kekuatan-kekuatan
jahat dan penyakit. Begitulah cara berpikir orang-orang yang diceritakan Lukas.
Ada baiknya kita berusaha ikut merasa-rasakannya. Kita tertarik mendekat ke
tempat kejadian yang tidak biasa, entah apa saja: ke tempat kebakaran, ke
kerumunan orang mendengarkan pembicaraan yang menarik, ke tempat kecelakaan.
Apalagi ke tempat yang menggugah harapan dan memberikan kesembuhan!
Orang banyak
yang berkerumun itu bukannya tergiur oleh serangkai pernyataan teologis
mengenai kehadiran Tuhan. Bagi mereka Kerajaan Allah ialah kehadiran Yang
Mahakuasa yang memberi harapan, ketenangan, keberanian, keuletan, kesembuhan,
apa saja yang membuat mereka hidup terus. Terutama bagi mereka yang merasa
butuh ditopang. Mungkin mereka tidak mengungkapkannya dengan kata-kata, tapi
pencaharian "makna hidup" seperti ini ialah cara mengakui kehadiran
Yang Ilahi dalam kehidupan. Dan bila semakin didalami, semakin nyata pula
hadirnya Kerajaan Allah. Semua orang bisa mengalaminya. Dulu dan kini.
17. SYAHADAT (berdiri)
P1 mengajak
umat membaharui imannya dengan mengucapkan syahadat Para rasul
P1: Saudara sekalian, marilah menanggapi Sabda Tuhan dengan
mengucapkan Syahadat Para Rasul.
P1: Aku Percaya…….
PU: akan Allah, Bapa yang Maha kuasa Pencipta langit dan
bumi dan akan Yesus Kristus, putraNya yang tunggal, Tuhan kita. Yang dikandung
dari roh kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, Yang menderita sengsara, dalam
pemerintahan Pontius Pilatus. disalibkan, wafat dan dimakamkan, Yang turun ke
tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Yang naik ke
surga, duduk di sebelah kanan Allah bapak yang maha kuasa. Dari situ ia akan
datang mengadili orang hidup dan mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja
katolik yang Kudus, Persekutuan para Kudus, pengampunan dosa, kebangkitan
badan, kehidupan yang kekal, Amin.
18. DOA UMAT (berdiri)
Pengantar
dan penutup doa umat disampaikan oleh P1. Ujud-ujud doa dibawakan oleh petugas.
P1: Saudara-saudara
terkasih. Kita percaya bahwa Tuhanlah yang menyelenggarakan sandang pangan bagi
kita. Ia memperhatikan kita masing-masing dan bersama-sama, maka marilah kita
berdoa kepadanya:
1. Bagi para
pemimpin gereja
Semoga mereka mampu menghadirkan Kristus,
tidak hanya dalam perayaan Liturgi, tetapi juga dalam karya pelayanan dan
kehidupan sehari-hari.
Marilah kita
Mohon...
2. Bagi
keperluan akan pelayan gerej.
Semoga
Tuhan berkenan menambah jumlah imam yang atas nama Yesus menyediakan santapan
rohani tubuh dan darah Kristus, mengajar dan menggembalakan umat.
Marilah kita Mohon...
3. Bagi
mereka yang kekurangan dan kelaparan.
Semoga Allah
menolong mereka dengan rahmatnya yang disalurkan melalui uluran tangan sesama,
semoga mereka juga dikuatkan dengan santapan rohani untuk berjuang mengalahkan
kelemahan jasmani.
Marilah kita
Mohon...
4. Bagi
mereka yang baru saja menerima komuni pertama
Semoga tubuh
dan darah Kristus yang mereka sambut semakin menyatukan mereka dengan Yesus,
Gereja dan keluarganya.
Marilah kita
Mohon...
5.
Bagi kita di sini
Semoga
kehadiran Kristus putranya dalam rupa sakramen mahakudus, membuka mata kita
terhadap segala yang baik dan indah yang ditanam dalam hati semua orang.
Marilah kita
Mohon...
P1 : Marilah
hening sejenak untuk menyampaikan permohonan kita masing-masing di dalam hati....(hening)
P1 : Allah Bapa kami yang maha pengasih dan
penyayang, engkau tak henti-hentinya memperkuat gereja dengan santapan tubuh
dan darah putramu. Semoga kami tetap memperoleh kekuatan baru setiap kali kami
berkumpul dalam namamu. dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin
19. PERSEMBAHAN / KOLEKTE (duduk)
Pengumpulan
kolekte diiringi lagu yang memadai misalnya; MB no. 456, 528, 529 atau 621,
624, 681, 683, 684, 703 dsb. Kolekte umat diletakkan di depan mimbar
20. DOA PUJIAN (berdiri)
Sesudah
kolekte, pemandu/pengantar (P1 dan P2) membawa doa pujian sambil berdiri di
depan umat, menghadap ke alter dan umat berdiri dan setiap kali menyayikan
aklamasi bersama-sama
P : Saudara-saudari terkasih,
Allah sangat mengasihi kita. Bagi kita yang sedang berjalan di dunia ini. Ia menyediakan tubuh dan darah putranya
sebagai makanan dan minuman sejati. Oleh sebab itu marilah kita memuji dia:
P : Terpujilah engkau di surga.
U : Terpujilah engkau di surga.
1. Ya Bapa
tubuh Kristus adalah sungguh makanan dan darahnya adalah sungguh minuman. Siapa
saja yang menyambutnya akan beroleh hidup yang kekal .
Maka Kami memuji engkau....
2. Karena
dengan menyambut tubuh Kristus, kami dikuatkan dengan meminum darah Kristus,
kami dimurnikan.
Maka Kami memuji engkau....
3. Dengan menghidangkan tubuh dan darah
Kristus, engkau telah menghimpun semua orang beriman menjadi satu tubuh yakni
tubuh Kristus.
Maka Kami memuji engkau....
4. Dalam
perjamuan Malam Terakhir, Yesus menyerahkan dirinya seutuh- utuhnya dalam rupa
roti dan anggur. Dengan itu ia menunjukkan penyerahan diri yang ikhlas bagi
kami.
Maka Kami memuji engkau....
P : Ya Bapa kami bersyukur karena Yesus Imam
Agung telah mempercayakan tugasnya keimamatannya kepada para Uskup dan para
imam, maka bersama seluruh umat beriman dalam persatuan dengan bapak suci Fransiskus, Bapak Uskup kami Samuel Oton Sidin dan Pastor
Paroki kami Peat Apot, serta semua
orang yang diselamatkan, kami melambungkan kidung pujian bagimu dengan
bernyanyi...
21. KUDUS (berdiri)
Kudus
merupakan kelanjuta dari Doa pujian, dapat di Ucapkan atau diNyayikan. Lagu
kudus diganti dengan lagu pujian / lagu shukur, misalnya: MB 206, MB 207, dll.
Berikut yang diucapkan:
22. BAPA KAMI (berdiri)
P1: Saudara-saudari, pada perayaan ini kita tidak menyambut
komuni kudus, maka bersama dengan saudara-saudari se-paroki yang menyambut
komuni, marilah menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita.
(Hening sejenak)
P1: Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi,
maka beranilah kita berdoa
P1: Bapa Kami…………….
U : yang ada
disurga, dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu. Jadilah kehendakmu, Di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rejeki pada hari ini, Dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kamupun mengampuni yang bersalah kepada kami,
dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan, Tetapi bebaskanlah kami dari
yang jahat. Amin.
23. SALAM DAMAI (berdiri)
P2: Marilah kita saling memberikan salam damai
Bisa
sambil dinyayikan “salam damai” umat bersalaman / berjabat tangan satu sama
lain yang terdekat
24. DOA KOMUNI BATIN (Berlutut/duduk)
Pemandu/Pengantar
P1: Saudara-saudari terkasih, Yesus bersabda, "Kamu
memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu.Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu
tidak berbuah,jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Oleh karena itu, marilah
kita duduk dalam keheningan untuk menyatukan diri dengan Tuhan yang kini hadir
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P2: Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus,
datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
P2: Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus,
datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
P2: Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus,
datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
P1: Bapak/Ibu/Sdr/Sdri
yang terkasih, marilah kita mengucapkan doa tiga kali salam maria bersama-sama
PU: Salam Maria
penuh rahmat Tuhan Sertamu...
25. PENGUMUMAN (duduk)
Petugas
membawakan pengumuman yang singkat, jelas, dan seperlunya, baik yang berasal
dari paroki maupun dari stasi yang bersangkutan. Dapat pula disampaikan
pesan-pesan moral bagi umat untuk disikapi bersama sebagai umat kristiani
P1: Marilah kita mendengarkan beberapa pengumuman
26. AMANAT PENGUTUSAN (duduk)
P2:
saudara sekalian, Ekaristi adalah sakramen yang mahakudus, sumber
keselamatan kita. Oleh karena itu, kita harus memberikan penghormatan
sepantasnya. Rasul Paulus menasehati kita sebagai berikut: “setiap kali kamu
makan roti ini dan minum dari cawan ini kamu mengatakan wafat pulang sampai Ia
datang”. Jadi siapa saja yang dengan cara tidak layak makan roti atau minum
dari cawan Tuhan, ia berdosa terhadap Tubuh dan darah Tuhan. Karena itu,
hendaklah setiap orang memuji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan
roti dan minum dari cawan itu. Sebab Siapa saja yang makan dan minum tanpa
ngakui tubu Tuhan, Ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
27. DOA PENUTUP (berdiri)
P1
menyiapkan doa penutup
P1: Marilah berdoa
Ya Bapa kami telah
mendengar dan merenungkan berita kitab suci tentang mujizat perbanyakan roti:
tanda limpahnya karuniamu dalam ekaristi. Kami kau perkenankan turut dalam
perjamuan suci itu, semoga semakin banyak orang menemukan keselamatan dalam
sakramen yang sedemikian Agung dan mengalami ekaristi sebagai sumber kekuatan
hidup. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin
28. BERKAT PENUTUP (berdiri)
P2: Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri perayaan
ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan
Hening
sejenak
P1: Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan
selama-lamanya
P1: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap
dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal
U : Amin
P1: dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus
U : Amin
P2: Saudara / I sekalian, Perayaan sabda pada hari minggu
ini sudah selesai…..
U : Syukur kepada
Allah
29. PENGUTUSAN (berdiri)
P1: Marilah kita pergi, untuk mewartakan kasih dan
pengampunan
U : Amin
30. PERARAKAN KELUAR (berdiri)
Pemimpin /
Pemandu ibadat dan para pelayan berarak meninggalkan pelataran suci. sementara
itu dapat dinyayikan lagu penutup.
__________
Selesai __________
No comments:
Post a Comment