Paroki St. Yusuf Senaning terdiri dari 31
Stasi dan 3 Lingkungan dengan jumlah umat pada awal tahun 2015 adalah 7.221
jiwa dan 1.564 keluarga (data nikah Gereja Katolik).
Para pastor yang pernah berkarya di paroki
ini, ialah: Pastor Benediktus Raga, SVD (1995-1996); Pastor John Lado, SVD
(1996-1999); Pastor Piet Apot, Pr (1999-2004); Petrus Kaju, Pr (2004-2010);
Pastor Joseph Chrispinus, Pr. (2010-sekarang).
Wilayah Senaning sudah dikunjungi dari
Sintang sejak tahun 1930-an bahkan mungkin beberapa daerah di wilayah ini sudah
dikunjungi dari Sanggau jauh sebelum tahun tersebut. Tercatat pada tanggal 7
Maret 1941, Pastor Oktavianus, OFM Cap mengunjungi daerah Demam Sekapat,
Merakai dan Senaning. Selama di Senaning, Beliau tinggal di rumah seorang guru
yang bernama C. Hendak. Saat itu Pastor Oktavianus berencana membangun sekolah
baru di Merakai tetapi bulan Juni 1941 harus dihentikan karena ada beda pendapat
dengan pemerintah Hindia Belanda.
Sejak tahun 1932, Senaning adalah bagian
dari Paroki Sintang dan dilayani dari Sintang. Sejak tahun 1970-an, seluruh
daerah Ketungau, Ketungau Hilir, Tengah dan Hulu, dilayani oleh pastor Yohanes
Ngumbang, Pr, yang dikenal sebagai Pastor Motor.
Sejak tahun 1979, Senaning menjadi bagian
dari paroki Merakai dan dilayani oleh para pastor dari Merakai, yaitu para imam
Soverdi, yakni Pastor Benediktus Raga, SVD, dan Pastor Stephanus Mite, SVD.
Sejak tahun 1986, Tim pastoral Merakai menunjuk Pastor Stef Mite, SVD khusus
menangani Senaning dan beberapa tahun kemudian mulai diam, karena terasa terlalu
jauh untuk selalu kembali ke Merakai. Tahun 1995, Senaning dipisakan dari
Merakai dan menjadi paroki baru, paroki Sto. Yusuf, Senaning. Pastor John Lado,
SVD diangkat menjadi pastor paroki pertama. Beliau bertugas hingga tahun 1999.
Tahun 2000 paroki Senaning diserahkan
kepada para imam diosesan. Pastor Piet Apot, Pr menjadi pastor paroki dari
tahun 1999-2004) dan sempat dibantu oleh pastor Thomas Kuslin,Pr (2000-2001).
Kemudian paroki ini ditangani oleh Pastor Petrus Kaju, Pr (2004-2010) dan
Pastor Joseph Chrispinus, Pr (2010-sekarang).
Sebagaimana umumnya paroki-paroki lainnya
di keuskupan Sintang, umat paroki Senaning adalah para petani (ladang dan karet
dan juga perkebunan hutan taman industri). Transportasi antar wilayah umumnya
masih lewat air dan berjalan kaki, dan hanya sedikit yang bisa dijangkau dengan
kendaraan baik karena tidak ada jalan untuk kendaraan atau karena jalan yang
sungguh sulit dilalui kendaraan.
Berikut ini daftar nama stasi dan
lingkungan yang ada di Paroki St. Yusuf Senaning
NO
|
NAMA LINGKUNGAN / STASI
|
NO
|
NAMA LINGKUNGAN / STASI
|
1
|
Bunda Maria, Senaning
|
18
|
Jasa
|
2
|
Santa
Immaculata, Senaning
|
19
|
Wak
Sepan
|
3
|
Keluarga Kudus, Senaning
|
20
|
Sungai Kelik, Lubuk Muli,
Sungai Tanju
|
4
|
Sungai
Pisau
|
21
|
Nanga
Bayan
|
5
|
Aboi
|
22
|
Semareh
|
6
|
Muakan
|
23
|
Belubu
|
7
|
Lubuk Tapang
|
24
|
Idai
|
8
|
Pintas
Keladan
|
25
|
Lubuk
Pantak
|
9
|
Melingkat
|
26
|
Sepan Peturau
|
10
|
Sebangkong
|
27
|
Apot
|
11
|
Kedangran
|
28
|
Nyelawai
|
12
|
Binjai
Hulu
|
29
|
Rentong
|
13
|
Binjai Hilir
|
30
|
Sejawak
|
14
|
Sepiluk
|
31
|
Sedangu
|
15
|
Pedian
|
32
|
Suak Medang
|
16
|
Sungai
Seria
|
33
|
Senibung
|
17
|
Riam Sejawak
|
34
|
Sejelu
|
No comments:
Post a Comment